berita tentang teknologi

Selasa, 30 September 2008

Handphone termahal di dunia

SE Black Diamond


Jika Banyak orang mencari informasi Handphone Murah, ternyata tak sedikit juga yang penasaran dengan harga handphone termahal di dunia, Jika orang mengenal Hp communicator kita kenal selama ini handphone lengkap yang memiliki harga lumayan tinggi kisaran 10 juta keatas, ternyata itu tidak seberapa jika di bandingkan dengan salah satu handphone keluaran Sony Ericsson yang di beri merk Black Diamond.

Harga Handphone Black Diamond

Harga Resmi handphone Black Diamond yang beredar memang beragam, tapi dari beberapa sumber terpercaya Black Diamond akan dibanderol dengan harga US$300.000 atau sekitar Rp. 2.850.000.000,- Oleh si perusahaan si pembuat tentunya Sony Ericsson. dan uniknya, Black diamond ini khabarnya hanya akan di produksi 5 buah saja, sebuah kebanggaan tersendiri jika mampu memilikinya selain limited Edition, juga akan ada berlian yang akan menghiasi Hp termahal Ini.

Fitur Black Diamond

Untuk Fitur Mungkin Tak se ” Wah ” yang kita duga, karena kamera yang ada pada handphone ini hanya 4 MP, sedang Fitur lainnya dari Ponsel istimewa quadband GSM ini akan menggunakan Windows Mobile 5 dengan prosesor Intel XCALE PXA225 . Layar TFT 262k berwarnanya sebesar 2 inci.

Fitur lain: Wi-fi, SD card slot.

Anda tertarik memilikinya? Mungkin harus berfikir ilang lagi karena harga milyaran rupiah akan lebih bermanfaat jika anda gunakan untuk membangun usaha dan menambah modal usaha anda. Tapi Hoby dan gengsi memang tak bisa di bayar dengan uang

Berikut sedikit gambaran tentang Fisik Handphone SE Black Diamond

Sentuhan LG Chocolate yang dimaksud bukan hanya sekedar the Black
Beauty nan elegan milik keduanya, tapi karena keberadaan Touch
Sensitive Keypad Panel yang dipelopori LG dan akan diterapkan di Black
Diamond ini.

Tubuh Black Diamond akan dibuat dari Polycarbonate dengan balutan yang membuat si ponsel mirip dengan cermin.

Yahoo Mengubah Tampilan Halaman Muka dan Tandatangan Kesepakatan Dengan Google

September 20, 2008

Sejumlah pengunjung website Yahoo akan dipilih secara acak untuk membantu raksasa web itu mendesain ulang halaman utamanya.

Mereka yang dipilih akan memberikan tanggapan mengenai cara-cara berbeda dimana informasi dan aplikasi-aplikasi dapat disajikan kepada pengujung reguler Yahoo.

Perusahaan itu berharap perbaikan ulang akan meningkatkan jumlah pengunjung dan menaikkan pendapatan iklan.

Yahoo mengklaim bahwa halaman utama webnya yang paling banyak dikunjungi orang, dengan angka traffick lebih dari 300 juta pengunjung setiap bulannya.

Perubahan besar halaman utama web Yahoo pernah dilakukan pada Mei 2006 saat mereka menambahkan elemen-eleman yang mempersilakan orang memilih apa yang ingin mereka tampilkan saat mereka berkunjung.

Tetapi, kata wakil presiden direktur senior Yahoo Tapan Bhat, perbaikan tahun ini akan lebih jauh. Perubahan diarahkan untuk membangun tools (sarana) personalisasi yang memungkinkan pengguna layanan My Yahoo menempatkan apa yang dimilikinya di halaman utama.

“Banyak orang suka suka My Yahoo tetapi mereka tidak ingin melakukan sesuatu yang serius (pekerjaan),” kata Bhat kepada sebuah media London.

Desain ulang ini akan memperlihatkan kesemrawutan dalam halaman utama terkurangi dengan sebuah campuran konten statik dan customisable (bisa diubah-ubah).

Citra Naik

“Ini tentang membuat sebuah dashboard (ruang pengaturan) untuk sesuatu yang kamu pedulikan tentang seputar web ini,” kata dia.

Guna membantu orang menemukan konten dan aplikasi ekstra yang relevan, Yahoo sedang merencanakan untuk menggunakan in-house technology yang membantu menampilkan berita-berita populer mengenai hal itu.

Sementara para editor Yahoo mengkompilasi (menyusun) berita-berita itu, sebuah mesin optimisasi konten merekomendasikan yang lain yang juga ingin dibaca pembaca.

Pengunjung homepage Yahoo akan bisa menambahkan program-program add-on untuk sebuah aplikasi bar yang memberikan akses kepada semula layanan, seperti e-mail, situs jejaring sosial dan portal video yang sering mereka kunjungi.

User membutuhkan semacam sarana filter (penyaring), kata Bhat, karena banyak informasi di web membuat orang merasa tidak nyaman dan menghentikan upayanya untuk tahu lebih jauh atau menemukan layanan baru yang dianggap lebih bermanfaat.

Yahoo juga berencana memasukkan produk program-program kecil dalam aplikasi untuk memberi akses orang ke layanan-layanan lain.

Opini-opini mengenai bagaimana mengubah homepage Yahoo akan didapatkan dari pengguna yang dipilih secara acak dari Inggris, Prancis, India, dan Amerika Serikat. Ketika ujicoba selesai dalam beberapa bulan mendatang, semua pengguna Yahoo akan bisa memilih di tampilan baru.

Bhat mengatakan, perbaikan juga akan membantu mendapatkan lebih banyak uang dari home page Yahoo.

Pengaturan ketat konten dalam halaman-halaman personal membutuhkan upaya-upaya dari pengguna, kata dia.

“Yang diinginkan pengiklan adalah perhatian,” katanya. “Mereka ingin perhatian kamu sesuai konteks.”

Perbaikan halaman utama ini merupakan bagian dari sebuah rencana terbesar untuk membantu raksasa web ini mengembalikan masa depannya.

Pada Januari lalu Microsoft mengajukan penawaran untuk membeli Yahoo seharga 44,6 juta dolar dalam sebuah upaya menciptakan raksasa web yang bisa mengalahkan kredibilitas Google.

Yahoo menolak tawaran itu bahkan setelah dinaikkan menjadi 47,5 juta dolar dan Microsoft mengakhiri negoisasi pada Mei lalu.

Dalam Juni Yahoo menandatangani sebuah kesepakatan dengan Google untuk menggunakan
teknologi periklanan raksasa mesin pencari itu.

Senin, 29 September 2008

Indonesia Masih Harus Diawasi Dunia Soal Kejahatan Cyber Dunia Maya

September 17, 2008 ·


Berkat lahirnya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, status Indonesia dalam dunia internasional diturunkan dari priority watch country atau negara yang mendapat prioritas diawasi menjadi berstatus watch country atau negara yang harus diawasi.

”Dulu, Indonesia mendapat status negara yang mendapat prioritas diawasi karena angka kejahatan cyber-nya sangat tinggi,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Telematika, Departemen Komunikasi dan Informatika Cahyana Ahmadjayadi di Bandung, Selasa (16/9). Di mengatakan hal itu di sela-sela acara Sosialisasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik di Bandung.

Menurut Cahyana, pada dasarnya seluruh aktivitas internet dapat dilacak. Sebab, pelaku pasti menggunakan komputer atau costumer premises equipment (CPE) yang terhubung dengan jaringan internet. ”Nah, Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ini mengatur tentang ketentuan dan sanksi cyber crime,” ujarnya.

Undang-undang ini, antara lain, menjelaskan pengertian dan akibat hukum sertifikasi elektronik dan sistem elektronik, transaksi elektronik, nama domain, dan tanda tangan elektronik.

Undang-undang ini memiliki kekuatan yuridiksi ekstrateritorial. ”Artinya, siapa pun yang melanggar hukum, baik dia berada di dalam maupun luar Indonesia tetapi merugikan kepentingan Indonesia dapat dijerat dengan undang-undang ini,” ujar Cahyana.

Tertipu iklan

Pada kesempatan tersebut, Kepala Unit Informasi Teknologi dan Cyber Crime Bareskrim Polri Kombes Petrus R Golose mengatakan, dulu banyak negara yang mengeluh kepada Pemerintah Indonesia karena warganya menjadi korban kejahatan elektronik yang dilakukan warga Indonesia. Umumnya, mereka tertipu dengan iklan atau transaksi palsu via internet.

Kebanyakan, korban penipuan tersebut berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Singapura, dan Malaysia. ”Jika sudah demikian, bukan cuma warga yang dirugikan, tetapi reputasi Indonesia juga jatuh di mata internasional,” kata Petrus.

Jenis kejahatan lain yang dikeluhkan adalah carding, yakni menggunakan kartu kredit orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya. Kartu kredit ini biasanya hasil penggandaan dari kartu asli.

Modus kejahatan yang dilakukan adalah pelaku biasanya mengambil uang dalam jumlah kecil, tetapi berulang-ulang agar pemiliknya tidak menyadari. Namun, banyak juga modus lain, seperti transaksi pembelian barang dengan kartu kredit dan transaksi dilakukan saat toko sedang ramai atau hampir tutup.

Di sisi lain, lanjut Golose, banyak juga orang Indonesia yang mengaku tertipu transaksi melalui internet. ”Banyak yang sudah menstranfer uang, ternyata perusahaan yang menawarkan barang itu fiktif,” kata Petrus R Golose.

Oleh karena sifatnya mendunia dan ekstra yuridiksi, kata Golose, Indonesia kemudian bekerja sama dengan beberapa negara lain, seperti Australia, untuk membendung kejahatan cyber ini.

”Melalui kerja sama ini, pelaku dan lokasinya bisa lebih mudah dilacak dan diambil tindakan hukum sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.